"Superfinelove"

Madzhab Lo-Fi / Low-Budget Cringe dari Baaathh

Diksi tersebut berdasarkan true story kami sendiri yang notabene adalah anak mama yang sok-sokan badung

Baaathh adalah e-Band lintas provinsi yang beranggotakan Chrysan Dylauda Aistiarto (vox), Farid Nurul (synth), dan Ervan Muzakki (pad). Terbentuk di internet pada 16 Mei 2023. Keterbatasan jarak, kuota, waktu, dan signal WiFi tak menghalangi mereka untuk menjadi anak band.

Nama “Baaathh” adalah slang tipografi kata “Bath” (english) yang berarti mandi, dikarenakan ketiga membernya punya kesamaan hobi yakni mandi sambil nyanyi. Susunan abjad “B” bertemu huruf vokal 3 harakat “AAA” adalah tanda intonasi 3 ketukan, dalam teknik Qiro’ah disebut Mad Aridh Lissukun. Ditutup dengan Idgham Mutajanisain yakni peleburan intonasi ber-harakat huruf mati “T” bertemu penekanan makhraj 2 ketukan huruf “HH” pada ekor kata.

Tipografi tersebut didasari oleh lafal nada dari para singer favorit kami seperti Rosemary Clooney, Ella Fitzgerald, Dinah Washington, Eartha Kitt, Billie Holiday, Esther Philips, Mildred Bailey, Lee Wiley, Amy Winehouse, Dakota Staton, Teresa Brewer, dan Lana Del Rey yang secara accidentally sering mengimplementasikan kedua hukum bacaan Tajwid tersebut di setiap line tracklist-Nya. Sehingga, menghasilkan bunyi yang pas untuk hear & sing sambil showering & crying.

Alhasil, dari point itulah mereka menemukan style musik, sound design, dan diksi yang match untuk Baaathh yakni ”Bathroom Pop”.

Pada 30 Juni 2023, Baaathh merekam single “Superfinelove”, menceritakan kisah percintaan remaja yang tetap berpegang teguh pada prinsip dan nasehat mama. Diksi tema lagu terebut diperjelas dalam penggalan lirik verse 2, line 3-6:

“However, Mommy’s taught me be careful when playing with the fire. Leave tonight to put redflag on display. Cuz, my Mommy’s tip-off is a glow better than your glowing mind blow. I’m just warning You.”

“Diksi tersebut berdasarkan true story kami sendiri yang notabene adalah anak mama yang sok-sokan badung.”

Sehingga, hasil user test dari story telling tersebut menciptakan lirik yang relate dengan life story, lifestyle, maupun problematika audiens mereka.

American Slang (Coney Island) yang melenceng dari kaidah IELTS British English digunakan dalam typing style dengan tujuan agar penyampaian lirik nggak kaku normatif, lebih komunikatif, dan dekat dengan audiens dari generasinya dimana boomers gak akan ngerti maksudnya apa.

“Slang typing style tersebut biasa digunakan dalam komunikasi kami sehari-hari di medsos, karena kami lebih banyak hidup di medsos daripada in-real-life”.

Di Indonesia, slang typing & speaking telah dipopulerkan oleh para makhluk dari planet Jaksel dan menjadi trend di medsos, bahkan trend slang itu sampai masuk ke Kabupaten.

“Selain itu, kami terpaksa menulis lirik dengan bahasa asing karena saat ini literasi Bahasa Indonesia kami masih sangat cupu dan noob dalam menulis lagu berbahasa Indonesia.”

Lirik tersebut direspon oleh Farid & Zakki dengan komposisi dan beat triphop elektronik yang minimalis & simple.

“Tujuannya agar lagu menjadi easy listening karena audiens kami sudah lelah dengan realita dan problematika kehidupan. Maka dari itu, kami nggak mau bikin kuping mereka capek dengan komposisi musik yang ribet & ndakik-ndakik.”

Sedangkan soul lagu diisi oleh cengkok nyanyian Chrysan dengan improve vokal yang intuitif. Sound design dikemas dengan sentuhan Lo-Fi.

“Low-Fidelity kami gunakan karena fit dengan kondisi keterbatasan skill, alat, dan finansial yang mewajibkan kami harus mampu ngirit dan mandiri dalam berkarya layaknya Praja Muda Karana.”

Selain itu, tujuan dari memaksimalkan desain sound Lo-Fi untuk menciptakan mood musik yang fit dan enjoyable didengarkan maupun dinyanyikan sambil healing, dancing, showering, studying, driving, drinking, thinking, smoking, maupun crying.

“Regards & greetings by slam the door, from your fav bathroom engineer for take a shower after cried on the kitchen floor.”